BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah.
Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat
berpengaruh terhadap masyarakat. Televisi memiliki kelebihan tersendiri dengan
gambar bergeraknya, karena khalayak cenderung menggunakan media televisi
sebagai sarana hiburan, informasi maupun pengetahuan sehingga membuat informasi
dan pesan yang disampaikan lebih menarik dan menyenangkan pemirsanya dibanding
media lainnya.
Menurut Effendy (2003:21), televisi adalah siaran yang
merupakan media dari jaringan komunikasi dengan cirri-ciri yang dimiliki
komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga,
pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikasinya
bersifat heterogen. Televisi adalah sistem telekomunikasi untuk penyiaran dan
penerimaan gambar dan suara dari jauh.
Menurut
King Dan Russel (2009:323), Televisi merupakan media multidimensi karena
televisi dibangun dari adanya konsolidasi kepemilikan, perpaduan teknologi,
dari visual dan audio, serta programnya merupakan penyusunan bersama. Televisi hanya membuat acara-acara yang memperkuat kecenderungan gaya
hidup yang sudah mapan” (Danesi, 2010: 165). Jadi
bila ada hal-hal yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona atau bahkan
latah bukanlah sesuatu yang istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari
televisi seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga mereka seolah-olah seperti
dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang dihidangkan televisi. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa televisi adalah media yang sangat potensial,
tidak saja untuk menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk perilaku
seseorang baik kerah positif maupun negatif.
Sebagai
media audio visual, televisi mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan
atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Televisi mampu
untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat
dan dengar dilayar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. atau secara umum
orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat di televisi setelah 3 jam
kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian. (http://www- scribd.com/doc/778829-45,diakses
15/09/2012).
Televisi pada umumnya menyajikan beragam macam
program, baik informasi, berita, maupun acara hiburan. Televisi Trans7 misalnya
dengan beragam program telah menarik simpati pemirsanya, salah satu acara
unggulannya adalah Opera Van Java (OVJ) yaitu acara hiburan berbentuk komedi
(lelucon lucu). Format Opera Van Java (OVJ) seperti pementasan wayang orang
yang lengkap dengan dalang, sinden dan para pemainnya. Cerita-cerita yang
dibawakan tidak hanya seputar legenda maupun cerita rakyat lokal, tapi juga
berasal dari cerita film, gosip selebriti sampai fiksi yang memang dibuat
dengan tema kehidupan sehari-hari. Satu hal yang menjadi ciri khas lawakannya
adalah dengan menggunakan properti, properti ini menjadi andalan mereka untuk
menciptakantawa dari penontonnya, misalnya dengan cara mendorong salah satu
pemain hingga terjatuh menimpa properti dan memukul properti pada pemain lain. Dilain sisi acara komedi ini juga
menggunakan komunikasi verbal yang bersifat vokal seperti ejekan, sindiran atau
menggunakan kata-kata kasar yang tidak bisa dijadikan pengetahuan bagi
pemirsanya, khususnya bagi remaja, karena remaja adalah masa Strom and Stress (masa mencari
jati diri), karena lawakan yang mereka sajikan mengandung unsur kekerasan, baik
fisik maupun fisikis.
Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) sudah memberikan sanksi teguran kepada enam tayangan
khusus Ramadhan dan satu tayangan musik, ujar Komisioner KPI Nina Mutmainnah di
Jakarta, Senin (6/8). Ketujuh acara yang mendapatkan sanksi teguran adalah
Waktunya Kita Sahur (Trans TV), Kampung Sahur Bejo (RCTI), Sahur Bersama
Srimulat (Indosiar), Ngabuburit (Trans TV), Sabar Tingkat 2 (SCTV), John Lenong
(Trans7) dan Inbox (SCTV). (http://www-ramadhan.republika.co.id/ 12/08/06/m8bmy4,
diakses 15/09/2012).
Berkaitan dengan acara hiburan Opera Van Java skor
nilai untuk pernyataan positif sebesar 1.158 dengan nilai rata‐rata 21,85 atau sekitar
51,8%. Sedangkan skor nilai untuk pernyataan negatif 1.078 dengan nilai rata‐rata sebesar 20,34 dengan
persentase 48,2%. Dan kekerasan verbal, skor nilai tertinggi adalah untuk item
positif yakni sebesar 441 atau sekitar 52.69% responden mendukung pernyataan
positif seperti adanya kata‐kata
kasar atau tidak sopan yang diucapkan para pemain OVJ ketika disiarkan secara
langsung (live), serta mendukung pernyataan bahwa OVJ telah melanggar Komisi
Penyiaran Indonesia nomor 03/P/KPI/12/2009 tentang Standar
Program Siaran khususnya pasal 12 dan pasal 15. Pada kategori kekerasan
fisikpun responden mendukung pernyataan item positif yakni sebesar 764 atau
sekitar 52.24% seperti meskipun menggunakan bahan yang tidak berbahaya, namun
adegan pemukulan yang ditayangkan terkesan berlebihan, serta tanggapan
responden yang tidak setuju ketika OVJ melakukan adegan pemukulan dibagian
kepala dan sebagainya. (http://www.libra-riunib.ac.id/koleksi/ANI%20RISTINA%202011, diakses
15/09/2012)
Tabel 1.1: Surat Teguran Tertulis Dari KPI Untuk Stasiun Televisi Trans7
Tgl Surat
|
18 Agustus 2011
|
No. Surat
|
579/K/KPI/08/11
|
Status
|
TeguranTertulis
|
Stasiun TV
|
Trans 7
|
Program
|
"Sahurnya OVJ"
|
Deskripsi Pelanggaran
|
Pada tanggal 3 Agustus 2011 pukul
2.30 WIB (terjadi kesalahan yang sama pada tanggal 1, 2 Agustus 2011)
menayangkan kata-kata dan adegan yang memuat penghinaan, dan/atau pelecehan
yang dilakukan antar tokoh dalam program ini. Selain itu tanggal 3 Agustus
2011menayangkan adegan Azis yang berperan sebagai bayi hendak menyusu kepada
Nunung. Pada tanggal 4 Agustus 2011 juga menampilkan adedan seorang perempuan
yang mendorong Andre yang sedang duduk hingga terjatuh. Pada segmen lain
Andre mendorong muka Dede sehingga Dede terjatuh dan menimpa properti.
Tindakan atas penayanagn tersebut telah melanggar P3 Pasal 8 ayat (2) dan
Pasal 14 serta SPS Pasal 9 dan Pasal 27 ayat (6) huruf c.
|
Dari
studi awal yang dilakukan penulis pada MAN Krueng Geukueh Aceh Utara, secara
umum (90%) menyukai acara hiburan Opera Van Java (OVJ), sebagian siswa (30%) acara
Opera Van Java (OVJ) ini di anggap menghibur dan sebagiannya (60%) menganggap mengandung
unsur kekerasan dalam acara Opera Van Java yang di sajikan lewat lelucon yang dimainkan.
(Hasil wawancara penulis dengan 30 siswa. Tanggal 14/09/2012).
Berkaitan
dengan latar belakang masalah, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
Tanyangan Opera Van Java (OVJ) di TV Trans7 Terhadap Perilaku Kekerasan Remaja”.
1.2. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka dapat dikemukakan identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a.
Secara
realitas setiap televisi menyajikan program yang menarik minat pemirsa.
b.
Secara realitas acara Opera Van Java (OVJ) digemari oleh
remaja.
c.
Diduga
acara Opera Van Java (OVJ) dapat mempengaruhi perilaku kekerasan Siswa MAN Krueng
Geukueh. (Hasil studi penulis, tanggal 14/09/2012).
1.3. Pertanyaan Penelitian.
Adapun yang menjadi
pertanyaan dalam penelitian ini adalah:
a.
Apakah
ada pengaruh yang signifikan antara menonton acara Overa Van Java (OVJ) dengan
perilaku kekerasan Siswa MAN Krueng Geukueh?
1.4. Pembatasan Masalah.
Adapun pembatasa masalah dalam
penelitian ini adalah:
a.
Tanyangan acara Opera Van Java (OVJ) yang di tonton oleh Siswa
MAN Krueng Geukueh.
b.
Perilaku kekerasan pada Siswa MAN Krueng Geukueh.
1.5.
Hipotesis penelitian.
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a.
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara menonton tayangan
Opera Van Java (OVJ) terhadap dengan perilaku kekerasan Siswa MAN Krueng
Geukueh.
b.
Ada pengaruh yang signifikan antara menonton tayangan Opera
Van Java (OVJ) dengan perilaku kekerasan
Siswa MAN Krueng Geukueh.
Untuk
menguji hipotesis penelitian ini, maka peneliti menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika titik (t)
hitung lebih besar dari (t) tabel maka (Ho)
diterima dan (Ha) ditolak.
2. Jika (t) hitung lebih kecil dari (t)
tabel maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima.
Berdasarkan
kriteria tersebut, maka keadaan hipotesis dalam penelitian ini akan dapat
diketahui bahwa diterima atau ditolak berorientasi derajat nilai kepercayaan
(dk) = 0,05
(Ketentuan Tabel t Hitung).
1.6. Tujuan Penelitian.
Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah
a.
Untuk mengetahui pengaruh
tayangan Opera Van Java (OVJ) terhadap perilaku kekerasan Siswa MAN Krueng
Geukueh.
1.7.
Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai
berikut:
a.
Secara akademik, penelitian ini dapat disumbangkan kepada
FISIP UNIMAL khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya bahan
penelitian dan sumber bacaan.
b.
Secara teoritis, sebagai wadah untuk menerapkan ilmu yang
diterima penulis selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNIMAL.
c.
Secara praktis, melalui penelitian ini dapat diketahui
bagaimana pengaruh yang signifikan antara tayangan Opera Van Java (OVJ) dengan
perilaku kekerasan Siswa MAN Krueng Geukueh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar